GERAK12 – Satuan Tugas (Satgas) Pangan Provinsi Jambi mengantisipasi lonjakan harga daging sapi menjelang Ramadhan yang diprediksi bisa menembus Rp150 ribu per kilogram, sedangkan dua pekan sebelum puasa Rp130 ribu per kilogram.
Tim Satgas Pangan Provinsi Jambi inspeksi mendadak ke Pasar Angso Duo Jambi pada Kamis (1/4), terkait dengan kesiapan memasuki Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah
Ketua Satgas Pangan Provinsi Jambi Sudirman menilai harga bahan pangan masih tergolong normal, namun ada satu yang menjadi fokus pada inspeksi tersebut dan perlu diantisipasi, yakni mengenai harga daging segar.
“Memang dari lima hari lalu diposisi harga Rp130 ribu per kilogramnya,” katanya.
Dia menjelaskan memasuki Ramadhan biasanya harga daging segar melonjak hingga Rp150 ribu per kilogram.
“Namun menjadi kewaspadaan kita yakni mengenai stok daging segar, karena kemungkinan stok daging segar kita akan berkurang, dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” katanya.
Ia menjelaskan kenaikan harga tersebut karena ada upaya peternak sapi yang mengerem distribusi daging segar dari peternak ke pasar.
“Temuan kita hari ini akan kita laporkan kepada Ibu Gubernur supaya ada tindak lanjut ke depan,” katanya.
Untuk sapi, Provinsi jambi disuplai dari daerah tetangga, yakni Provinsi Lampung, karena harga di Jambi lebih tinggi dibandingkan dengan sapi dari Lampung.
“Mungkin kita akan koordinasikan dengan kabupaten, Dinas Peternakan agar lebih cepat disikapi dan apabila stok dari Lampung kurang mungkin suplai dari kabupaten juga sangat penting, untuk bisa menjadi penyeimbang agar harganya tidak terlalu tinggi,” kata dia.
Ia mengatakan tidak ada masalah dengan stok daging beku, namun saat ini masyarakat lebih menyukai daging segar.
Anggota Satgas Pangan Jambi dari unsur perwakilan Polda Jambi AKBP Yuyan Priatmaja mendukung kegiatan satgas mengantisipasi lonjakan harga di pasar menjelang Bulan Puasa dan Lebaran.
“Kami dari kepolisian juga akan menjalankan peran sebagai penegak hukum jika ada para agen atau pedagang yang tetap ‘nakal’ akan kita peringatkan lebih dahulu demi ketersediaan, kelancaran, kestabilan bahan pangan di pasaran, namun apabila masih tetap tidak peduli maka penegakan hukum sebagai upaya terakhir,” katanya.
Discussion about this post