Gerak12.com- Gubernur Jambi dan pihak terkait diminta memberikan sanksi pencopotan dari jabatan Kepala SMA Titian Teras Abdurahman Sayuti Pahrin Wirnadian atau dipindahkan dari sekolah tersebut.
Permintaan itu disampaikan orang tua siswa SMA Negeri Titian Teras Abdurahman Sayuti (RD). Permintaan tersebut seiring terjadinya penganiayaan terhadap anaknya inisial (MRD) di Sekolah yang dipimpin oleh Fahrin yang dilakukan teman sekolahnya inisial (DI). Atas kejadian itu Fahrin selaku Kepala Sekolah dituding menutup nutupi kasus tersebut. Hal itu disampaikan orang tua MRD sebagaimana dilansir inilahjambi.com media patner Gerak12.com 3/12/2021.
“Saya minta keadilan pelaku di hukum. Keluar dari sekolah dan kepala sekolah dipindahkan dari sekolah. Karena tidak bertanggung jawab terhadap anak saya,” kata RD kepada inilah Jambi, Kamis malam 2 Desember 2021.
Diketahui, MRD dipukul oleh rekannya sesama siswa TT berinisial DI pada 04 November 2021 yang lalu. Akibat insiden pemukulan itu, MRD mengalami luka-luka hingga harus dijahit di bagian pelipis dan bawah bibir sebanyak 6 jahitan.
“Pada saat kejadian saya tidak diinformasikan kalau anak saya dipukul dan luka sobek. Saya taunya dari grup orang tua setelah beberapa hari. Pihak sekolah menutup-nutupi kejadian ini. Kepala sekolah beralasan anak saya yang minta tidak diberitahukan kepada orang tua, padahal pihak sekolah yang sengaja menutup-nutupi,” kata RD
Menurut RD, penganiayaan yang dialami oleh anaknya terjadi di laboratorium komputer SMAN Titian Teras saat itu sekitar pukul 20.00 – 21.00 WIB anaknya dan pelaku sedang bersama-sama menggunakan komputer di ruangan itu.
“Tidak lama, anak saya mengajak pelaku kembali ke asrama, namun pelaku menolak ajakan tersebut sehingga anak saya bergurau dengan mematikan monitor komputer yang digunakan pelaku saat itu dan lekas keluar dari lab komputer tersebut, itu lah sebabnya anak saya dipukul” kata RD.
Menggapai hal tersebut, Kepala SMA Titian Teras Abdurahman Sayuti, Pahrin Wirnadian, ketika dikonfirmasi awak media membantah atas semua tudingan yang menyudutkan dirinya dan sekolah. Fahrin membenarkan adanya kejadian pemukulan yang membuat salah seorang siswanya MRD, mengalami luka-luka. Namun menurut dia, tidak seluruh keterangan versi orang tua MRD benar.
Menurut Pahrin, peristiwa itu terjadi bulan lalu. Saat ini pelaku telah diskors. Dan korban telah sembuh dan kembali sekolah. Pihak sekolah juga telah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian terkait kasus itu.
“Kejadian sudah satu bulan lalu.
Yang mukul masih diskors, yang luko sudah sembuh dan sudah sekolah. (Tapi cerita orang tua MRD) terlalu menyudutkan sekolah. Ada yang tidak sesuai fakta. Cerita yang sebenarnya, sesuai olah TKP oleh kepolisian,” kata Pahrin kepada Inilah Jambi melalui WhatsApp, Jumat 3 Desember 2021.
Discussion about this post