Gerak12.com, Jambi- Tim Penyidik Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Kejaksaan Tinggi Jambi melakukan penyitaan aset milik PT. SNP di Bank Jambi berupa uang senilai Rp. 23.787.868.973,02 berasal dari Tindak Pidana Korupsi Gagal Bayar MTN PT. SNP pada Bank Jambi Tahun 2017-2018.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi, Elan Suherlan kepada wartawan dalam rilisnya, Kamis (15/6/2023).
“Sita Aset berdasarkan SP Sita Nomor: Print-627/L.5/Fd.1/06/2023 dan Berita Acara Penyitaan tanggal 15 Juni 2023.
Uang tersebut berasal dari 32 deposito dan 4 rekening tabungan milik salah satu tersangka Tindak Pidana Korupsi Gagal Bayar MTN PT. SNP pada Bank Jambi Tahun 2017-2018,”jelas Elan.
Lebih lanjut, ia mengatakan Penyitaan tersebut melengkapi barang bukti dalam perkara ini yang berupa aset, dimana sebelumnya Penyidik sudah melakukan penyitaan terhadap 1 (satu) unit rumah yang berdiri di atas 2 (dua) bidang tanah yang beralamat di Discovery Eola Blok F Nomor 1 Kelurahan Parigi Kecamatan. Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.
“Penyidik Tindak Pidana Khusus dengan dibantu Bidang Intelijen akan terus melakukan aset tracing terhadap aset-aset untuk dilakukan penyitaan guna memulihkan kerugian keuangan negara yang terjadi dalam perkara ini,”paparnya
Kejati Jambi menerangkan bahkan setelah perkara disidangkan sekalipun, jika masih ditemukan harta kekayaan yang belum disita, berdasarkan ketentuan dalam Pasal 81 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU, Jaksa dapat melakukan penyitaan atas perintah Hakim.
“Selanjutnya Penyidik akan segera menetapkan tersangka dalam penyidikan perkara TPPU, kemudian menggabungkan perkara TPPU dengan perkara tindak pidana korupsi sebagai tindak pidana asalnya (predicate crime) dalam satu surat dakwaan serta melimpahkannya ke Pengadilan,”imbuhnya.
Discussion about this post