GERAK12 – Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, persentase kematian di Indonesia adalah 2,7% dan telah bertahan lebih dari dua bulan, terhitung sejak awal Februari 2021.
Wiku menyebutkan, angka kematian Covid-19 nasional ini didapatkan dengan membandingkan jumlah kematian sejak awal pandemi dengan jumlah kasus positif Covid-19 sejak awal pandemi.
“Dengan perbandingan ini, maka angka kematian dapat berpotensi untuk diturunkan, apabila jumlah kematian tidak terus meningkat atau peningkatan tidak lebih tinggi dari tren peningkatan kasus positif kasus positif Covid-19,” kata Wiku pada konferensi pers daring tentang “Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia” pada Kamis kemarin (29/4/2021).
Wiku menyebutkan, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga agar setiap kasus positif yang baru terkonfirmasi seluruhnya dapat sembuh dan tidak ada yang meninggal sama sekali.
Dikatakan Wiku, hal tersebut bukanlah tidak mungkin apabila semua pihak dapat bergotong royong dalam penanganan Covid-19, utamanya dalam perawatan pasien Covid-19 baik pasien dengan gejala ringan, sedang, hingga berat.
Oleh karena itu, Wiku kembali mengingatkan kepada 10 provinsi dengan kenaikan penambahan kasus positif tertinggi di bulan April 2021 yaitu Riau, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Banten, Bengkulu, Aceh, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat untuk dapat memperhatikan penanganan kasus positif Covid-19 di wilayahnya masing-masing.
“Ini adalah alarm bagi 10 provinsi ini karena jumlah kasus positif yang tinggi berpotensi dapat berujung pada kematian apabila tidak ditangani dengan baik, sehingga dapat meningkatkan angka kematian secara nasional,” ucapnya.
Wiku juga mengimbau agar pelayanan kesehatan yang diberikan adalah yang terbaik, sehingga pasien dapat ditangani dengan baik dan dapat meminimalisasi potensi kematian. Selanjutnya, kata Wiku, bagi orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan untuk dilakukan pemantauan secara berkala sehingga tetap dapat diawasi kondisinya hingga sembuh.
“Masifkan tracing dan testing sehingga kasus positif dapat terdeteksi sejak dini sehingga tidak terlambat untuk ditangani,” ucapnya.
Wiku menuturkan, apabila berhasil menekan kematian secara maksimal, maka 10 provinsi tersebut akan berkontribusi besar dalam memperbaiki kondisi nasional. (BeritaSatu)
Discussion about this post