GERAK12 – Kehebohan babi ngepet di Depok selama ini cuma rekayasa belaka. Cerita soal pria-pria bugil menangkap si babi juga cuma hoax. Apa Anda termasuk salah satu orang yang sempat tertipu hoax ini?
“Kami sampaikan semua yang sudah viral tiga hari sebelumnya itu adalah hoax, itu berita bohong. Kejadiannya tidak seperti apa yang diberitakan,” ujar Kapolresta Depok Kombes Imran Siregar dalam jumpa pers di Polresta Depok, Jl Margonda Raya, Depok, Kamis (29/4) kemarin.
Lokasi cerita geger nan ganjil ini ada di Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Ini fakta-fakta terkait aksi si pembuat rekayasa babi ngepet, Adam Ibrahim, dikumpulkan dari catatan dikutip dari detikcom.
1. Ide muncul saat jaga ronda
Adam Ibrahim mengarang cerita soal babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok saat sedang berjaga ronda di kampungnya.
“Di Kampung Bedahan itu kan biasalah jaga ronda malam-malam, di situlah dia terbersit otaknya itu ‘wah gimana kalau kita buat begini…begini’,” kata Kapolresta Depok Kombes Imran Edwin Siregar.
2. Ingin akhiri laporan kehilangan uang
Adam mengaku menyusun skenario sandiwara bab ngepet untuk mengakhiri isu kehilangan uang yang dibicarakan warga. Isu itu berdasar laporan warga sejak Maret lalu, ada warga yang mengaku kehilangan Rp 1 juta dan Rp 2 juta.
“Sebab, laporan yang hilang (uang) sehingga timbul di hati dan pikiran saya mengadakan hal tersebut agar selesai permasalahan yang ada di tempat kita,” tutur Adam di Markas Polresta Depok, Jl Margonda Raya, Depok, Jawa Barat.
3. Beli babi online
Adam membeli babi tak langsung mendatangi pembeli melainkan lewat toko online. Kurir mengantarkan hewan berkaki empat itu ke tempat Adam. Duit untuk aksi tipu-tipu ini berasal dari urunan kelompok Adam.
“Kita beli di online Rp 900 ribu dan ongkos kirim ada dan dikirim tepat pada jam 11.00 (malam) babi itu datang dilepas di depan rumah saya. Dan kita nungguin babi itu untuk datang, karena posisinya dilepas babi itu sangat mudah untuk jalan ke yang disediakan,” kata Adam.
4. Adam berkomplot dengan 7 orang
Adam tak sendirian. Dia berkomplot dengan tujuh orang lain untuk menjalankan sandiwara babi ngepet ini.
“Kalau otak pelaku adalah tersangka di belakang saya, tapi peserta ada 8 orang, termasuk pelakunya,” ujar Kombes Imran Siregar.
5. Tak ada pria-pria bugil tangkap babi ngepet
Semula, Adam bercerita bahwa babi-babi tersebut berhasil ditangkap dengan cara tertentu: pria-pria harus bugil, kalau tidak bugil maka babi tidak terlihat. Cerita sinting ini jangan dipercaya lagi ya, karena Adam cuma membual.
“Masing-masing ada peran, ada yang nangkap, ada yang ngaku telanjang. (Tapi) itu bukan telanjang. Ada yang membunuh babinya, memotong, menguburkan, masing-masing perannya sudah ada,” tutur Kombes Imran Siregar.
6. Adam minta maaf
Adam ditangkap polisi. Pria yang kerap dipanggil ustaz ini meminta maaf atas perbuatannya: menyebar hoax babi ngepet. Dia mengaku sedang lemah iman sehingga hoax itu dibuatnya sampai bikin heboh.
“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian hari Selasa yang viral, yaitu babi ngepet, di mana itu adalah berita hoax yang kami rekayasa,” kata Adam Ibrahim di Markas Polresta Depok, Jawa Barat.
7. Polisi: Adam ingin terkenal
Polisi mengatakan ada motivasi ingin terkenal yang dimiliki Adam sehingga dia mengembuskan hoax babi ngepet di kampungnya. Adam adalah tokoh agama namun kurang terkenal, maka dia merasa perlu menaikkan pamornya.
“Tujuan mereka supaya lebih terkenal di kampungnya,” kata Kombes Imran Siregar.
Discussion about this post