GERAK12 JAMBI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu mengungkapkan, pengembangan potensi daerah menjadi fokus strategis di tahun 2021. Presiden menilai keberhasilan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di tahun 2020 telah mengajak lebih dari 3.8 juta pelaku UMKM untuk mampu on-boarding ke platform e-commerce.
Merespons itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jambi Dr. Hari Nur Cahya Murni, M.Si mengatakan, harapan dan arahan Presiden Jokowi agar UMKM dan pariwisata Indonesia tumbuh bersama ekonomi kreatif harus menjadi daya tarik dan motivasi baru bagi para pelaku UMKM daerah untuk dapat mengembangkan usahanya.
“Upaya ini mejadi sebuah trigger bagi Pemerintah Provinsi Jambi untuk dapat mendukung setiap potensi yang ada untuk dapat dioptimalkan pengembangannya, baik secara domestik maupun global,” ungkapnya di sela mengikuti acara “Opening Ceremony Karya Kreatif Indonesia (KKI) Virtual Tahun 2021” yang digelar Bank Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan dan sejumlah e-commerce secara virtual di salah satu kafe dan toko oleh-oleh hasil kerajinan UMKM binaan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jambi, Kamis (4/3).
Pj Gubernur Jambi menyampaikan pihaknya sangat mengapresiasi kerja keras Bank Indonesia yang tanpa henti terus berinovasi dalam membina sekaligus mengembangkan UMKM di Indonesia, dalam hal ini melalui event Karya Kreatif Indonesia (KKI).
Tak lupa Pj Gubernur Jambi dalam berbagai kesempatan terus mengajak untuk terus menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan Gerakan 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas, untuk menekan penyebaran covid-19.
“Sebagai salah satu wujud nyata dari rangkaian Gernas BBI, event KKI dapat dijadikan sebagai momentum bagi pelaku UMKM di Provinsi Jambi, untuk terus bersemangat dalam berkarya dan menciptakan produk-produk UMKM yang inovatif dan berdaya saing di tengah pandemi covid-19,” ujarnya.
Secara normatif, lanjut Pj Gubernur, Pemerintah telah menerbitkan beberapa regulasi untuk mendukung para pelaku UMKM, khususnya dalam pemberian insentif dan kemudahan perizinan.
“Terbitnya Undang-Undang No.11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja, telah dijabarkan dalam 49 Peraturan Pemerintah (PP), diantaranya PP No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, PP No. 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah, serta PP Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi, dan Usaha Mikro, dan Menengah,” paparnya.
Pj Gubernur menambahkan, diharapkan dengan terbitnya beberapa regulasi tersebut mampu mendukung pelaku UMKM untuk berdaya di tengah pandemi covid-19.
“Saya mengutip pengalaman kunjungan lapangan ke beberapa Kabupaten dan Kota, terdapat beberapa jenis batik yang unik dan menarik di masing-masing wilayah, seharusnya dapat menjadi potensi yang memiliki daya jual tinggi dan berdaya saing,” ungkap Ibu Nunung sapaan akrab Pj Gubernur Jambi.
Melalui pemanfaatan teknologi digital serta dukungan dari berbagai stakeholder, Ibu Nunung percaya potensi ini akan mampu menjadi sumber perekonomian strategis Provinsi Jambi di masa yang akan datang.
“Menjadi sebuah kunci dalam pengembangan UMKM di era teknologi 4.0, pemanfaatan teknologi digital sudah tentu menjadi hal yang substansial bagi seluruh pelaku UMKM, khususnya dalam meningkatkan nilai tambah produk, efisiensi mekanisme transaksi, dan sinergi kebijakan pusat dan daerah dalam mendorong kemajuan UMKM dan sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional dan daerah,” ujarnya.
Ibu Nunung menekankan, dalam wujud konkritnya, UMKM sebagai kekuatan baru perekonomian Provinsi Jambi telah menunjukkan progress yang cukup baik dalam mengimplementasikan UMKM berbasis digital.
“Sebanyak 62.165 merchant yang ada di Provinsi Jambi sudah terdaftar dalam ekosistem digital Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia,” imbuhnya.
Pj Gubernur yang juga Dirjen Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri itu Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi dengan tingkat perkembangan perekonomian yang dapat dikatakan stabil selama pandemi Covid-19.
“Tercatat hingga Januari tahun 2021, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi masih mencapai 2.85%. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari peran dan kontribusi UMKM yang hingga saat ini masih tetap teguh dalam mempertahankan roda perekonomian daerah,” tambahnya.
Tidak menutup kemungkinan, masih kata Pj Gubernur, dengan segala upaya-upaya ini akan membuka kesempatan bagi pelaku UMKM Indonesia untuk meningkatkan kualitas produknya dan dapat memperluas jejaring pemasaran produk tersebut ke berbagai negara di dunia.
“Semoga dengan kerjasama sister province/sister city yang sedang kami bangun, dapat membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para pelaku UMKM se- Provinsi Jambi untuk dapat memperluas akses pemasaran dan pengembangan usahanya disertai dengan tukar menukar teknologi,” tandas Pj Gubernur.
Discussion about this post