G12 JAMBI – Wakil Wali Kota Jambi, Maulana mengatakan masyarakat miskin yang berada di Kota Jambi naik sebanyak 0,15 persen pada 2020, lalu kenaikan ini terjadi karena terdampak dari pandemi COVID-19 serta ditambah dengan pertumbuhan ekonomi yang mengalami perlambatan.
“Data kemiskinan masyarakat di Kota Jambi pada 2019 sebesar 8,12 persen atau naik 0,15 menjadi 8,27 persen pada 2020,” kata Maulana, Senin (8/2).
Dalam menangani masalah kemiskinan itu Pemkot Jambi sudah membagi menjadi dua tim untuk meringankan beban masyarakat miskin di Kota Jambi. Tim pertama adalah tim yang memberikan bantuan langsung untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga masyarakat.
“Tim pertama ini bertugas mulai dari memberikan bantuan pangan, beasiswa dan bantuan kesehatan bagi sakit orang miskin di Kota Jambi sehingga tidak perlu bayar dan sebagainya,” kata Wawako Jambi, Maulana.
Kemudian tim kedua adalah kelompok yang berkaitan dengan peningkatan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mulai dari bantuan permodalan, pelatihan serta sampai pada bantuan gerobak dan lain-lain.
Kelompok ini melibatkan instansi vertikal seperti Bulog melalui Rumah Pangan Kita (RPK) yang berfungsi untuk menjamin ketahanan pangan di tingkat RT.
Selain itu, ada perbankan di Kota Jambi yang akan memiliki program prioritas yaitu penanggulangan kredit anti rentenir dengan bunga yang sangat kecil kepada kelompok keluarga yang kurang mampu diberikan bantuan modal tanpa agunan untuk usaha.
“Jadi bagi mereka yang terjebak di dunia rentenir perlahan akan digeser, di sini juga ada Baznas, juga sama punya program anti rentenir dan bantuan langsung,” kata Maulana.
Sumber: Antara
Discussion about this post