Jambi – Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6803 dengan tujuan Jakarta tidak jadi melanjutkan penerbangan, Sabtu siang tadi (6/3).
Pesawat yang sebenarnya sudah lepas landas, namun beberapa saat setelahnya kembali mendarat ke Bandara Sultan Thaha Jambi.
Informasi berhasil dirangkum Gerak12.com, pesawat tersebut membawa 117 penumpang. Take off sekitar jam 1 siang. Ada satu bayi dan dua anak-anak. 109 penumpang ekonomi dan lima bisnis.
Sekitar 15 menit mengudara, Kapten Pilot Andrie Moelya meminta RTB atau round to base mendarat darurat di Bandara Sultan Thaha Jambi.
Setibanya di landasan (runway) ban depan pesawat bermasalah. Diperkirakan pecah dan mengeluarkan percikan api. Dibuktikan dari ada salah satu indikator menyala di ruang kokpit yang memberitahukan atau menunjukkan kemungkinan adanya kesalahan teknis.
Penumpang langsung dievakuasi ke terminal ruang tunggu Bandara Sultan Thaha Jambi oleh tim gabungan dari Basarnas dan pemadam kebakaran.
Humas Basarnas Jambi, Lutfi membenarnya adanya peristiwa tersebut. Sepuluh personel dengan membawa sejumlah peralatan lengkap diterjunkan untuk membantu proses tersebut.
“Semua penumpang dalam keadaan selamat,” katanya.
Sementara itu, Batik Air menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul sehingga penerbangan para tamu ID-6803 tidak terganggu.
Batik Air telah memberikan layanan kompensasi kompensasi atau manajemen penundaan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Selain itu, Batik Air memfasilitasi sesuai permintaan tamu, yang akan melakukan perubahan jadwal reschedule atau mengajukan proses dana tiket (refund).
Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menyatakan diperkirakan tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 14.10 WIB. Pesawat Airbus 320-200 registrasi PK-LUT itu telah menjalani pemeriksaan lebih awal sebelum diterbangkan (pre-flight check) dan dinyatakan laik terbang dan beroperasi (airworthy for flight).
Discussion about this post