Jambi – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo menerima gelar doktor honoris causa dari Institut Pertanian Bogor, acara dilakukan di Graha Widya Wisuda Kampus IPB Dramaga, Bogor, Sabtu, (27/3).
Diawali sambutan Rektor IPB Arif Satria, dilanjutkan dengan pembacaan SK Senat, pengantar promosi, dan penganugrahan gelar doktor kehormatan.
Doni Monardo membacakan pidato ilmiah serta penayangan video kiprah dan karya ilmiah darinya. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 ini sempat menangis saat menyampaikan pidato.
Pemberian gelar doktor kehormatan kepada Doni Monardo terungkap pada Oktober 2020. Pada saat itu, Rektor IPB Arif Satria mengatakan, pemberian gelar ini disetujui dalam rapat pleno Senat Akademik IPB.
Senat Akademik IPB menilai ada lima rangkaian kegiatan luar biasa yang dilakukan Doni. Pertama, membangkitkan kepedulian lingkungan dan memberikan pelatihan keterampilan. Kedua, memobilisasi sumber daya dan membangun jaring kerja kolaborasi.
Ketiga, memulihkan dan merehabilitasi keanekaragaman hayati spesies dan ekosistem. Keempat, membangun kolaborasi penegakan hukum. Kelima, melakukan advokasi kebijakan.
Ucapan selamat atas gelar yang diraih mantan Danjen Kopassus ini terus berdatangan, salah satunya dari Mursyid Sonsang. Teman satu angkatan Doni saat Lemhanas PPSA 18 Tahun 2012.
Bekas Ketua PWI Provinsi Jambi dua periode ini menyakini sepak terjang jenderal bintang tiga berdarah minang itu. Doktor honoris causa sangat wajar dan pantas diterima oleh Doni Monardo.
Alasannya, kata Mursyid, selama berdinas di Makassar Doni berhasil menghijaukan daerah tersebut dan salah satunya bandara Hasanuddin. Saat menjabat Pangdam Pattimura memiliki program emas hijau emas biru. Emas hijau dengan penanaman tanaman khas Maluku guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Sedangkan emas biru dengan memperberdayakan masyarakat di laut,” kata Mursyid, juga Ketua IKAL Provinsi Jambi.
Tak hanya itu, sebut Mursyid, ketika Doni Monardo menjabat Pangdam Sliwangi, Presiden Jokowi memberikan apresiasi terhadap program Citarum bersih yang dilaksanakannya.
Suami DR Asnelly Ridha Daulay berharap penghargaan ini menjadi suntikan Doni untuk tetap semangat menyelesaikan semua pekerjaannya.
“Penghargaan ini luar biasa. Dia pun layak diangkat menjadi menteri jika Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju, di Lingkungan Hidup yang sudah teruji di lapangan,” kata Mursyid.
Discussion about this post