GERAK12 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan waspada banjir kepada 13 wilayah.
Ke-13 wilayah itu perlu siaga selalu karena selama tiga hari terakhir telah terjadi bencana hidrometeorologi.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan, BMKG memperkirakan, dalam sepekan ini berpotensi terjadi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat.
“Potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode sepekan kedepan (5-11 November 2021) secara umum dapat berpotensi terjadi di 34 provinsi di Indonesia sehingga kewaspadaan secara umum potensi cuaca ekstrem perlu ditingkatkan,” ujar Guswanto, Sabtu (6/11/2021).
Guswanto menuturkan, untuk periode dua hari ke depan (6-7 November 2021), berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak, wilayah provinsi yang berpotensi dampak banjir dan banjir bandang dengan kategori siaga adalah sebagai berikut:
1. Jambi
2. Sumatera Selatan
3. Kep Bangka Belitung
4. Lampung
5. Banten
6. DKI Jakarta
7. Jawa Barat
8. Jawa Tengah
9. Jawa timur
10. Kalimantan Barat
11. Kalimantan Selatan
12. Kalimantan Timur
13. Kalimantan Tengah
Untuk informasi lebih perinci hingga level kecamatan terkait potensi dampak banjir/bandang dapat diakses di laman website signature.bmkg.go.id
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan (hujan intensitas lebat-sangat lebat dan dapat disertai petir dan angin kencang) yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
Pada saat musim hujan, diharapkan pihak-pihak terkait melakukan persiapan antara lain :
1. Memastikan kapasitas dan tata kelola air siap untuk menampung peningkatan curah hujan dan memastikan saluran air/drainase tidak tersumbat/lancar
2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon dengan tidak terkontrol.
3. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang, serta melakukan penghijauan secara lebih masif.
4. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antarpihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
5. Menggencarkan secara lebih masif sosialisasi, edukasi dan literasi untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian kapasitas pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait dalam pencegahan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
6. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih perinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui :
a. Website BMKG https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan;
b. Akun media sosial @infobmkg;
c. Aplikasi iOS dan android “Info BMKG”;
d. Call center 196 BMKG;
e. Kantor BMKG terdekat.
Discussion about this post