GERAK12 – Kapal penangkap ikan KM Bandar Nelayan 188 mengalami kecelakaan di Samudera Hindia atau 697 mil (1.046 kilometer) dari Perth, Australia, Sabtu (15/5).
Seluruh awak kapal yang berjumlah 26 orang kemudian berhasil diselamatkan oleh coast guard Australia. Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI Henri Alfiandi mengatakan, kapal tersebut milik PT Bandar Nelayan.
Kapal berangkat dari Bali untuk mencari ikan di perairan internasional tersebut dan tidak menemui kendala cuaca.
“Biasanya mencari ikan, mungkin ada masalah di dalam, ada kebocoran seperti itu. Tidak ada topan atau badai, enggak. (Kondisi cuaca) normal,” kata Henri dilansir CNNIndonesia.com, Sabtu (15/5).
Menurut Henri, kapal tersebut mencari ikan cukup jauh, yaitu sekitar 1.520 Nautica Mile (NM) atau setara 3.000 hingga 4.000 KM dari Bali ke lokasi kecelakaan kapal.
Sementara, dari lokasi kecelakaan kapal ke Perth, Australia berjarak 697 NM atau sekitar 1.500 KM. Kemudian, kata Henri, kapal mengalami masalah kebocoran.
Kapal dengan 26 awak Warga Negara Indonesia (WNI) itu kemudian melakukan panggilan darurat.
Berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri RI, otoritas Australia yang telah dihubungi Indonesia kemudian mengerahkan pesawat untuk mencari lokasi kapal dan melakukan evakuasi.
Saat insiden terjadi, kapal tidak tenggelam secara keseluruhan, lantaran anjungan kapal masih terlihat.
“(Perairan) dangkal. Anjungannya mencuat, sebagian nelayan masih ada tadi (di atas anjungan) ada fotonya, berdiri 3-4 orang, sebagian sudah masuk ke perahu karet,” ungkapnya.
Sebelumnya, kapal penangkap ikan KM Bandar Nelayan 188 mengalami kecelakaan di Samudera Hindia, laut sebelah barat Perth, Australia.
Berdasarkan informasi awal Kementerian Luar Negeri yang diterima dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pada Sabtu (15/5) ini, kapal yang mengangkut 26 warga negara Indonesia (WNI) itu mengalami kebocoran.
Discussion about this post