HINGGA sekarang raut bahagia masih terpancar jelas dari wajah Kemas Supriyadi. Kebahagiaan semakin ia rasakan karena satu-satunya Jurnalis di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, memegang sertifikat utama.
Supriyadi mengaku cukup tertantang mengikuti rangkaian materi Uji Kompetensi Wartawan (UKW) hingga Penguji dari Lembaga Pers Doktor Soetomo (LPDS) mengumumkan dia layak menyandang sertifikat tersebut.
Sesekali gurauan serta celotehan sesama peserta di kelas ujian membuat gelak tawa yang seolah mengikis rasa grogi. Ia masih teringat jelas kenangan manis itu dibenaknya.
UKW digelar Desember tahun lalu, diprakarsai oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)-Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)- Forum Jurnalis Migas (FJM) Jambi, di BW Luxury Hotel, Kota Jambi. Diikuti 18 peserta jenjang muda, madya dan utama, di tengah pandemi Covid-19. Para peserta UKW, termasuk panitia dan para penguji wajib melakukan rapid swab antigen sebelum memasuki ruangan.
Awalnya, Supriyadi tak berniat ke jenjang utama pada tahun 2021. Namun, teman-teman sejawat terus mendorong supaya mengikuti kesempatan tersebut. Pasalnya, standarisasi pengelolaan media aturan Dewan Pers mewajibkan pemred atau penanggung wajib sertifikasi UKW kategori utama.
Ia pun menuruti dorongan meski masih sempat limbung harus meninggalkan orang-orang yang disayangi beberapa hari untuk berangkat ke Kota Jambi. Kemauannya kemudian membara setelah mendapat dukungan dari keluarga besarnya.
“Akhirnya memantapkan diri mengikuti kesempatan itu meski sebenarnya sempat berkecamuk hati ini, bisa nggak lulus, ini LPDS loh,” cerita Pemred GERAK12.COM ini, Kamis (18/8/2022).
Menurutnya, jika dipikirkan semua materi pada UKW tidaklah sulit. Sebab, materi yang disodorkan merupakan rutinitas yang dijalani pada saat peliputan. Perlu diingat, fakta di kelas ujian terkadang berbanding sebaliknya. Sungguh bukan materi mudah untuk dituntaskan dengan gampang. Apalagi mengerjakan materi di bawah tekanan waktu dan konsentrasi. Mental dan skill benar-benar diuji. Bahkan, dia pun butuh waktu seminggu sebagai persiapan khusus menghadapi ini.
“Kita diberi perlindungan hukum. LPDS memiliki LBH tersendiri ke para alumninya, jika terjadi persoalan hukum terhadap yang menyangkut pemberitaan, maka LPDS akan membantu secara cuma-cuma,” jelas Supriyadi.
Kini, Supriyadi terus mengedukasi ke Jurnalis lain yang belum UKW untuk segera mengikuti. Ia menegaskan, sudah sebuah keharusan keberadaan kartu UKW, selain sebagai bukti seseorang kompeten di bidang jurnalistik, juga dapat digunakan sebagai penyaring untuk mengetahui yang bersangkutan Jurnalis atau seseorang yang hanya mengaku-ngaku saja.
Sebagai contoh, berita hukum atau asusila yang sering menjadi topik hangat di sejumlah media massa. Beragam sudut pandang dengan tujuan untuk menarik perhatian pembaca. Sayangnya, pemberitaan tersebut tidak sepenuhnya memperhatikan aspek jurnalistik. Kurang mengindahkan perlindungan identitas atau ciri korban.
Senada dikatakan peserta lain, Devi Safitry, output yang dihasilkan UKW membawa dampak positif, terutama bagi peningkatan standar pemberitaan. Dengan memiliki sertifikat memiliki kepastian hukum jika terjadi permasalahan di lapangan. Narasumber semakin mantap ketika di wawancara wartawan yang kompeten.
“Banyak dapat ilmu baru, tulisan jadi lebih baik setelah tahu kesalahan-kesalahan saat menulis berita,” ujar Reporter INFOJAMBI.COM, yang sudah berkompeten di tingkat muda.
Menurut Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Jambi Doddi Irawan, Jurnalis harus menguasai kode etik dan melindungi masyarakat dari sebaran hoaks. Mereka bekerja secara otodidak tanpa UKW memiliki risiko tinggi menghadapi masalah kode etik jurnalistik serta prinsip-prinsip jurnalistik yang diatur dalam Undang – Undang Pers.
“Komplain datang dari pembaca, narasumber, dan dipanggil Dewan Pers apabila beritanya menimbulkan sengketa. Disinilah pentingnya peningkatan kompetensi bagi wartawan,” ujar Doddi Irawan.
UKW di atas salah satu bukti nyata keberhasilan sinergitas SKK Migas – KKKS dan Jurnalis di wilayah Jambi.
“Jurnalis adalah mitra yang selama ini memberikan dukungan bagi industri hulu migas untuk kelancaran operasi kami, dengan pemberitaan yang benar sesuai data dan informasi. Diharapkan sinergi dengan FJM Jambi memberi manfaat positif atas program-program yang telah kami jalankan,” ujar Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagsel Andi Arie Pangeran.
SKK Migas dan KKKS sangat menjaga komitmen itu, meningkatkan kualitas Jurnalis demi menjaga demokrasi dan kebaikan semua pihak, terutama dalam mendukung kepercayaan publik terhadap target yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo tentang produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030.
Ketua Forum Jurnalis Migas (FJM) Jambi Mursyid Sonsang menyebutkan, bukan hanya publik, investor perminyakan juga butuh informasi handal dan terverifikasi melalui kerja Jurnalis yang profesional serta independen.
Karena begitu signifikan target produksi pada 2030 itu, tak ayal investasi yang dibutuhkan pun tak sedikit. Untuk mencapai target tersebut sangat diperlukan pengungkit untuk meningkatkan investasi. Meskipun beberapa kebijakan yang telah dilakukan antara lain kemudahan proses perizinan melalui one door service policy.
“Untuk mengejar 1 juta barel dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030 perlu investasi. Salah satu syarat orang (investor) mau berinvestasi adalah keamanan dan kenyamanan,” ujar Mursyid.
Dimana arus informasi mengalir begitu deras, banyak masyarakat aktif menyebarkan informasi termasuk melalui media sosial. Menurutnya, ini tantangan terberat yang harus dihadapi Jurnalis melawan bertebarannya informasi bohong alias hoaks.
Hoaks bila dibiarkan bisa memprovokasi. Tak hanya merusak otak, hoaks juga berpotensi merusak tatanan negara dan sistem sosial di dalamnya. Oleh karena itu, tantangan tersebut harus segera ditangani dengan cara memberikan edukasi yang berkelanjutan.
“Disinilah peran Jurnalis dibutuhkan menjadi penyejuk, menyajikan pemberitaan yang benar, sesuai fakta, dan berimbang. Jika hoaks tentang perminyakan menyebar kesana-kemari justru mempengaruhi tingkat kepercayaan investor untuk berinvestasi. Jadi takut mereka untuk datang,” sebut Mursyid
Mursyid juga mantan Ketua PWI dua periode menyebutkan, serangkain kegiatan SKK Migas-KKKS-FJM telah menambah pengetahuan Jurnalis dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, sehingga berita yang ditulis menjadi lebih tepat dan akurat.
“Di FJM diajari seluk-beluk peliputan soal minyak dan gas, dengan segala teknologinya. Apa itu proses eksplorasi, produksi serta peranan dalam menyediakan energi di masa sekarang dan akan datang,” ucap Ayah Ipda Fachri Muhammad Mursyid itu.
FJM dibentuk pada tahun 2014, diisi puluhan Jurnalis berbagai media massa dan organisasi pers, yang memiliki badan hukum, alamat redaksi jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
“FJM bukan untuk membackup kegiatan SKK Migas maupun KKKS, kita bermitra, sinergitas yang bertanggung jawab. Memberitakan apa adanya. Ketika ada kejadian yang merugikan masyarakat kita diberitakan, selagi fakta, verifikasi dan konfirmasi,” sebut Mursyid.
Suami Dr Asnelly Ridha Daulay ini seperti paham betul industri hulu migas memberikan kontribusi yang besar bagi negara dan memegang peranan penting dalam pembangunan di daerah. Setiap ada kegiatan industri hulu migas selalu menimbulkan multiplier effect bagi masyarakat sekitar dan membangun perekonomian warga.
Multiplier effect dimaksud Mursyid adalah tanggung sosial KKKS pada wilayah kerjanya. Diantaranya meningkatkan potensi perusahaan kecil lokal melalui program kemitraan, pembukaan lapangan kerja, kesempatan lapangan usaha dengan melakukan pembinaan seperti pelatihan, dan lain-lain.
“Ketika mereka ada kegiatan yang positif untuk masyarakat tetap diberitakan juga,” jelasnya.
Penerimaan Negara Tembus Rp140 Triliun
Hingga Juni 2022 penerimaan negara dari hulu migas sudah mencapai US$ 9,7 miliar atau setara dengan Rp140 triliun dan sudah mencapai 97,3 persen dari target penerimaan negara pada APBN 2022 yang ditetapkan sebesar US$ 9,95 miliar.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto optimis upaya-upaya penemuan cadangan migas melalui pengeboran sumur eksplorasi. Keyakinan ini didukung oleh success ratio pengeboran sumur eksplorasi di Indonesia yang dalam beberapa tahun terakhir mencatatkan keberhasilan yang tinggi dan di atas keberhasilan pengeboran eksplorasi dunia.
Pihaknya juga terus melakukan upaya untuk mengubah cadangan migas menjadi produksi dengan mendorong KKKS untuk dapat segera dilakukan plan of development (POD) dari setiap penemuan migas. Selain itu, melakukan pembenahan internal agar layanan dapat terus ditingkatkan waktu penyelesaiannya. Untuk layanan one door service policy (ODSP) hingga Semester Pertama 2022 penyelesaian rata-rata selama 1,02 hari atau lebih cepat dari tahun 2021 yang selama 1,55 hari.
“Pemerintah memberikan apresiasi atas kontribusi industri hulu migas bagi penerimaan negara. Jika di tahun 2021 penerimaan negara sektor hulu migas mencapai US$ 13,7 miliar atau 188% dari target US$ 7,8 miliar. Sampai Juni 2022, kontribusi hulu migas sudah mencapai US$ 9,7 miliar,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Arifin Tasrif berharap, KKKS dapat menjaga dan meningkatkan produksi dan lifting minyak dan gas untuk memenuhi kebutuhan migas dalam negeri.
Sementara itu, Karo Perekonomian Setda Provinsi Jambi Johansyah menyatakan, Jambi sebagai penghasil migas siap mendukung SKK Migas-KKKS untuk terus melakukan berbagai upaya setiap penemuan migas.
“Produksi minyak nasional sebesar 1 juta barel per hari pada 2030 dipastikan akan memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi daerah. Kesejahteraan masyarakat di wilayah operasi hulu migas akan meningkat secara signifikan,” ujar Johansyah. (Ramadhani)
Discussion about this post