GERAK12 – Fakta baru terungkap tentang pasangan suami istri pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar. Surat wasiat sudah dibuat sebelum mereka beraksi.
Pasangan suami istri itu berinisial L dan YSF. Keduanya mengendarai motor ke Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/) dan meledakkan diri di depan gereja seusai Misa Minggu Palma. Sebanyak 20 orang terluka akibat aksi teror yang dilakukan keduanya.
Polisi langsung mengusut jaringan dan aktor di balik aksi pasutri ini. L dan YSF ternyata merupakan anggota kelompok JAD. Mereka masih terkait dengan terduga teroris yang diamankan dari Sulawesi Selatan pada Januari 2021 lalu.
L dan YSF sendiri baru menikah 6 bulan lalu. Pengantin baru ini diketahui mengikuti kajian JAD Villa Mutiara Makassar. JAD Villa Mutiara ini disebut memberikan doktrin jihad. Tak hanya itu, mereka pun mempersiapkan rencana jihad.
Fakta-fakta baru ini diungkap oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menggelar jumpa pers di Mapolda Sulawesi Selatan, Makassar, Senin (29/3).
Dia menyebut tersangka L sudah meninggalkan surat wasiat berisi pernyataan mati syahid. Surat wasiat itu diberikan kepada orang tuanya.
“Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtua. Isinya mengatakan bahwa yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid,” ujarnya.
Selain itu, Sigit juga mengungkap fakta-fakta lain terkait pasutri pelaku bom bunuh diri di Makassar.
Sigit juga mengungkapkan bahwa kedua tersangka menikah pada 6 bulan lalu. Keduanya dinikahkan oleh tersangka teroris yang sudah ditangkap.
“Saudara L dan YSF ini beberapa bulan yang lalu tepatnya 6 bulan lalu dinikahkan oleh Risaldi,” ungkapnya.
Sigit mengatakan Risaldi adalah tersangka teroris yang ditangkap pada bulan Januari 2021 lalu. Dia merupakan kelompok JAD yang terkait dengan pengeboman Gereja di Jolo, Filipina pada tahun 2018.
“Risaldi yang beberapa waktu lalu telah ditangkap di Januari,” ucapnya.
Kedua pasangan suami-istri memang diketahui terkait dengan kelompok jaringan teroris JAD. Kedua pelaku ternyata mengikuti kajian JAD Villa Mutiara.
“Masing-masing perannya bersama dengan L dan YSM, mereka ada dalam satu kelompok Kajian Villa Mutiara namanya,” sebut Sigit.
JAD Villa Mutiara ini disebut memberikan doktrin jihad. Tak hanya itu, mereka pun mempersiapkan rencana jihad.
“Di mana masing-masing memiliki peran untuk memberi doktrin dan mempersiapkan rencana untuk jihad,” kata Sigit.
Tak hanya itu, kelompok JAD Kajian Villa Mutiara juga membeli bahan-bahan peledak untuk aksi bom bunuh diri.
“Dan juga berperan membeli bahan yang akan digunakan sebagai alat untuk melakukan bom bunuh diri,” ujar dia.
Discussion about this post