GERAK12 – Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai salah satu kerajaan maritim terbesar di Indonesia. Kala itu Sriwijaya berkuasa mengendalikan jalur perdagangan utama di Selat Malaka. Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan bercorak Buddha.
Konon nama Sriwijaya yang diambil dari bahasa Sanskerta memiliki arti ‘Sri’ yang artinya cahaya atau bercahaya dan ‘Wijaya’ yang berarti kemenangan atau kejayaan.
Dengan demikian, arti nama Sriwijaya adalah kemenangan yang gemilang.
Awal Mula Berdirinya Kerajaan Sriwijaya
Catatan berdirinya Kerajaan Sriwijaya pertama kali diteliti oleh seorang sarjana Prancis, George Coedes tahun 1920-an. Saat itu dirinya memublikasikan penemuannya dalam sebuah surat kabar berbahasa Belanda dan Indonesia.
Kerajaan Sriwijaya diprediksi berdiri pada abad ke-6 Masehi berdasarkan catatan perjalanan seorang biksu I Tzing yang menulis tentang persinggahannya selama 6 bulan di Kerajaan Sriwijaya.
Selain itu catatan berdirinya Sriwijaya didasarkan pada penemuan sejumlah prasasti abad ke-6.
Pusat Pemerintahan Kerajaan Sriwijaya
Lokasi pemerintahan Kerajaan Sriwijaya sebenarnya masih diperdebatkan sampai saat ini. Menurut catatan yang tertulis pada Prasasti Kedudukan Bukit (683), pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya berada di tepian Sungai Musi, Palembang.
Teori ini diperkuat oleh hasil penelitian George Coedes dan disebut sebagai Teori Palembang.
Akan tetapi penelitian terbaru yang dilakukan Universitas Indonesia pada 2013 menemukan sejumlah situs candi bercorak Buddha di Muaro Jambi.
Reruntuhan candi tersebut diperkirakan sebagai tempat tinggal para cendekiawan Buddha. Disebut dahulu kala Kerajaan Sriwijaya menampung banyak cendekiawan dan biksu Buddha.
Pendiri Kerajaan Sriwijaya
Raja pertama Kerajaan Sriwijaya adalah Dapunta Hyang atau yang dikenal sebagai Sri Jayanasa. Nama Dapunta sebagai raja Kerajaan Sriwijaya didasarkan pada catatan I Tshing dan catatan pada prasasti seperti Prasati Kedudukan Bukit dan Prasasti Talang Tuo.
Dalam catatan I Tsing dan prasasti disebutkan Dapunta Hyang menjadi raja Kerajaan Sriwijaya setelah melakukan perjalanan suci atau Siddhayatra menggunakan perahu.
Dapunta membawa ribuan prajurit dan armada untuk menaklukkan beberapa daerah di Jambi, Palembang, Lampung, dan Bangka. Beberapa catatan menyebut Dapunta juga mencoba menyerang kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa.
Masa Kejayaan Sriwijaya
Kejayaan Sriwijaya berada saat masa pemerintahan Balaputradewa. Kerajaan Sriwijaya banyak berhasil menaklukkan jalur perdagangan strategis dan banyak kerajaan-kerajaan lain.
Disebut-sebut, kekuasaan dan pengaruh Kerajaan Sriwijaya mencapai Thailand dan Kamboja. Hal ini terlihat Pagoda Borom That yang bergaya arsitektur Sriwijaya di Chaiya, Thailand.
Letaknya yang berada di jalur perdagangan membuat Sriwijaya mudah menjual hasil alam seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkih, kayu cendana, pala dan kapulaga.
Masa Keruntuhan Sriwijaya
Seiring pergantian kepimpinan Kerajaan Sriwijaya mulai banyak mendapat serangan dari kerajaan lain terutama kerajaan di Pulau Jawa. Salah satu serangan gencar adalah serangan dari Kerajaan Medang di Jawa Timur.
Selain itu Kerajaan Sriwijaya juga menerima serangan bertubi-tubi dari Kerajaan Cola sehingga melemahkan kekuasaannya di Selat Malaka, yang secara perlahan berhasil menaklukkan daerah-daerah kekuasaan lain Sriwijaya.
Nama-nama Raja Kerajaan Sriwijaya
Masa jaya Kerajaan Sriwijaya cukup lama bertahan. Hal ini ditandai oleh silih bergantinya tampuk kuasa raja Sriwijaya yang cukup panjang sebelum benar-benar hancur.
Sayangnya struktur raja-raja Sriwijaya belum bisa dicatat keakuratannya akibat kurangnya bukti yang valid. Berikut daftar nama raja Kerajaan Sriwijaya.
Dapunta Hyang Sri Jayanasa
Indrawarman
Dharanindra
Samaratungga
Rakai Pikatan
Balaputradewa
Sri Udayadityawarman
Sri Cudamaniwarmadewa
Sri Marawijayottunggawarman
Sri Sanggramawijayottunggawarman
Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa
Itulah sejarah Kerajaan Sriwijaya mulai dari masa jaya hingga runtuhnya yang bisa menambah wawasan dalam memahami kerajaan di Nusantara.
Sumber: CNN Indonesia
Discussion about this post