Gerak12.com – Harimau kembali menghantui petani di Kabupaten Batanghari. Kali ini harimau kembali memangsa Sapi milik Warga RT 08 Desa Mekar Sari Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari Kamis 24/03/2022.
Badan Konservasi Sumber Daya Alam(BKSDA) Provinsi Jambi memastikan bahwa jejak yang ditemui sebelumnya diwilayah sekitar adalah benar jejak Harimau Sumetera.
Seminggu terakhir binatang yang diduga jenis harimau itu sontak menghebohkan warga di Kecamatan Pemayung, karena memangsa induk Sapi milik Abdullah Warga Desa Lopak Aur Kecamatan Pemayung, sebanyak dua ekor.
M. Anas pemilik Sapi warga Desa Mekar Sari, Merbau II RT.08 Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, mengatakan, sapi nya mati dimangsa harimau, baru diketahui sekira pukul 06.00 WIB Kamis pagi saat hendak ke kebun. Terdapat luka robek bekas gigitan terdapat pada punggung sapi, ekor hingga leher.
“Dimana saat itu saya bersama bapak saya sedang ingin beraktivitas ke kebun sekaligus memantau hewan ternaknya yang berada di kebun, Namun naas, di saat hendak memeriksa hewan ternaknya pada pagi itu, sapinya yang berjumlah enam ekor sudah berhamburan dari titik lokasi sapi yang diikatnya,” kata Pemilik Sapi M. Anas, Kamis (24/03/2022)
Ia menjelaskan, penemuan sapi tersebut pukul 06.00 WIB pagi, bertempat di perkebunan karet miliknya. Ketika dilihat sapi tersebut sudah tidak berada ditempat. Anas langsung melakukan pencarian, dan beberapa sudah ditemukan, akan tetapi di tempat terpisah ada dua ekor sapinya yang terpantau mau di mangsa harimau.
“Meski terlihat satu ekor sapi indukan berhasil selamat, dan satu ekor lagi sapi berumur 9 bulan, sudah terpantau sedang di gigit harimau pada bagian belakang sekitaran ekor sapi, dengan posisi sudah tergeletak baring,” ujar Anas
Sementara itu, pada saat kejadian, Anas mengaku sempat melihat langsung harimau tersebut dengan jarak kurang lebih 30 meter dari tempat kejadian. Pada saat kejadian ternyata harimau mengetahui kedatangan dirinya bersama bapaknya, yang bisa dikatakan berpapasan langsung, sontak harimau itu langsung pergi meninggalkan sapi tersebut, menuju arah barat atau arah Bajubang.
“Semoga pihak BKSDA bisa segera menemukan solusi untuk membuat masyarakat kembali merasa aman dan nyaman bekerja di kebun. Saya juga berharap pemerintah segera mengatasi hal tersebut, karena hal ini sangat meresahkan warga,”Sebutnya.
Discussion about this post