GERAK12 – Kecelakaan tunggal bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, Kamis (27/5) sekitar pukul 05.00.
Akibat kejadian itu empat orang meregang nyawa. Peristiwa itu terjadi di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatra Palembang-Jambi, tepatnya di Tikungan Harmoko, Desa Senawar Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Muba.
Kapolres Muba Ajun Komisaris Besar Erlintang Jaya mengonfirmasi peristiwa tersebut. Personel Satlantas Polres Muba tengah melakukan olah tempat kejadian perkara atas laporan kecelakaan tersebut.
“Kejadian antara pukul 05.00-05.30, kecelakaan tunggal kita masih olah TKP. Itu memang jalur angker, sering terjadi kecelakaan. Jalur itu disebut Tikungan Harmoko karena mantan Menteri Penerangan [era Soeharto] itu juga pernah kecelakaan di situ,” ujar Erlintang saat dikonfirmasi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bus bernopol B7314NGA rute Padang-Jakarta tersebut melaju dari arah Jambi menuju Palembang.
Sebelum kejadian, bus sempat beristirahat sejenak di RM Simpang Raya Desa Muara Bahar, sekitar 20 kilometer dari lokasi kejadian, untuk berganti sopir.
Baru sekitar 15 menit dari lokasi istirahat, sopir diduga berkendara secara ugal-ugalan dan menyebabkan bus limbung hingga terjatuh ke sisi kiri jalan.
Akibat kejadian tersebut, satu anak dan tiga orang dewasa meninggal dunia. Sementara korban luka-luka lainnya masih belum diketahui jumlahnya.
Polisi saat ini masih mengumpulkan identitas para korban tewas dan luka-luka.
Kapolres menyebut, sopir pengganti yang berkendara saat kejadian melarikan diri usai kecelakaan itu. Pihaknya pun tengah mengejar sopir untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.
Pihaknya belum bisa memastikan penyebab kecelakaan tersebut. Namun di lokasi kejadian memang sering terjadi kecelakaan kendaraan meskipun rambu-rambu dan peringatan sudah dipasang lengkap.
“Sopirnya kabur sedang dikejar anggota. Korban meninggal sudah dievakuasi dan yang luka-luka parah pun sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat,” kata Erlintang.
Sumber: CNN Indonesia
Discussion about this post